Rabu, 06 Januari 2010

Serpihan Langkah Dari Kampus



---duduk, menatap screen yang bisu---


ADA AWAL DAN ADA AKHIR, demikian pula dengan perjalanan. Terutama perjalanan hidup. Tetapi, di dunia fana ini, setiap akhir sebuah perjalanan adalah awal perjalan yang baru. Sadar maupun tidak, inilah kenyataan yang kita kita lalui setiap hari, setiap saat. Sebuah proses, dan muaranya adalah sebuah pengalaman.


---menghirup nafas dalam-dalam---


Pengalaman-pengalaman berharga yang kudapatkan, tidak terlepas dari masa-masa kuliah dulu. Masa-masa indah bersama rekan-rekan mahasiswa, masa-masa romansa, lengkap dengan segala atributnya: Canda, tawa, luka, cinta, keegoisan, kepedulian, perselisihan, persahabatan, persaingan serta kekompakan. Masa muda yang indah… Sungguh nikmat mengingat masa-masa itu,dan bisa dibilang, masa kuliah adalah masa perubahan dari aku yang sangat kuper, menjadi … yaaa… sedikit kuper lah... (tetep kuper intinya, hehehe)


---senyum, lebih dekat ke laptop---


Betapa tidak, pada masa-masa kuliah ini aku sering bepergian ke tempat-tempat yang jauh (menurutku saat itu), untuk PKL, KKL, maupun praktikum. Apalagi tujuannya adalah hutan, gunung, dan laut… MANTAPHHH..!!!

Masih teringat jelas saat pertama ke coban pelangi, kemudian ke Baluran, Alas Purwo, Ranu Pane, Gunung Arjuno, KR Purwodadi, Lekok, Pananjakan Bromo, serta tempat-tempat lain yang membuatku merasa sangat bersyukur bisa kuliah di Jurusan Biologi. Dan hal yang paling aku syukuri adalah pertemuan dengan para dosen dan teman-teman yang menakjubkan. Dari mereka aku belajar banyak hal, hingga kini –setelah lulus dari S-1, aku bisa lebih jauh melangkah. Terus melangkah, sejauh cakrawala.


“Rasa bangga, hormat, cinta dan terimakasih yang tinggi kepada para Dosen serta rekan-rekan mahasiswa (termasuk kakak dan adik tingkat), para asdos, dan yang paling spesial untuk Rhizophora. I love you guys”.


---Terpaku, menyusuri bait kata-kata---


Special thanks n warm regards to: Hafidz, Kartono, Ardhiana, Nursiami n all ecologycrew'2000

CAKRAWALA


CAKRAWALA - atau horizon, seringkali disamakan sebagai kaki langit. Memang, apabila kita mendengar kata "cakrawala" yang terbesit di benak kita adalah batas antara langit dengan lautan maupun daratan, seolah-olah langit bertemu dengan bumi, -efek maya dari keterbatasan mata-.

Cakrawala sering menjadi perlambang akan harapan, keinginan, dan cita-cita. Sepertihalnya cakrawala, ketiga hal tersebut memang indah namun jauh, nampak tapi semu, menggoda-menggelitik penasaran ini dengan segala misterinya, dengan segala keterbatasan kita. Namun cakrawala juga menyimpan hikmah, terutama tentang "USAHA".

---bersandar sejenak, menarik nafas panjang, menerawang---

Cakrawala akan selalu ada dan ada di depan kita, kendatipun kita berusaha mengejarnya. setelah dengan daya upaya kita sampai pada "titik batas" cakrawala yang terlihat, maka sesungguhnya titik itu adalah awal bagi kita untuk melihat cakrawala baru. -Demikianpun seterusnya-.

Cakrawala itu senantiasa di depan kita, menanti dengan anggun semua misterinya. Menggoda dengan pesona warna-warni pelangi harapan utuk dijelang, dengan tantangan sinis ditengah gemulai kenyataan, ia tersenyum. Di dalam benaknya terbesit:

"sejauh mana engkau melangkah?"
"sejauh apa engkau berusaha?"
"di tekadmu, AKU menunggu"